Namun, kemarahan menjadi masalah ketika seseorang sulit yang mengelolanya dalam diri sendiri sehingga menyebabkan orang tersebut mengatakan atau melakukan hal-hal yang mungkin akan disesali.
Dalam sebuah studi tahun 2010 telah menemukan bahwa kemarahan yang tak terkendali dampak berdampak buruk terutama bagi kesehatan fisik dan mental.
Kemarahan juga dapat dengan cepat meningkat dan mengarah pada kekerasan verbal maupun fiisik. Hal ini akan menjadi masalah di kemudian hari untuk diri sendiri dan juga orang yang berada di sekitarnya.
Hal yang memicu angger issues atau kemarahan:
• Stres
• Masalah keluarga
• Depresi
• Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)
• Penyalahgunaan alcohol
• Gangguan hiperaktivitas defisit perhatian
• Bipolar
• Kesedihan
Gejala Anger Issues
Kemarahan dapat menyebabkan gejala fisik dan emosional. Meskipun wajar untuk mengalami gejala-gejala ini sesekali, orang dengan masalah kemarahan cenderung mengalami gangguan yang lebih sering dan pada tingkat yang lebih parah.
Gejala fisik
Kemarahan memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk jantung, otak, dan otot. Sebuah studi tahun 2011 menemukan bahwa kemarahan juga menyebabkan peningkatan testosteron dan penurunan kortisol.
Tanda dan gejala fisik kemarahan meliputi:
• Peningkatan tekanan darah
• Peningkatan detak jantung
• Sensasi kesemutan
• Ketegangan otot
• Gejala emosional
Ada sejumlah emosi yang berjalan seiring dengan kemarahan. Gejala emosional ini mungkin muncul sebelum, selama, atau setelah episode kemarahan:
• Mudah tersinggung
• Frustrasi
• Kecemasan
• Amarah
• Stres
• Merasa kewalahan
• Rasa bersalah
(dec)