Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan telah mendeteksi peluncuran rudal dari Iran menuju wilayahnya, dan mengimbau publik untuk segera mencari tempat perlindungan. Ledakan terdengar di Tel Aviv, menurut laporan Reuters. Di sisi lain, The New York Times melaporkan bahwa Iran tengah mempersiapkan rudal untuk kemungkinan serangan balasan terhadap fasilitas militer AS di Timur Tengah, jika Trump memutuskan melancarkan serangan ofensif.
Israel juga meningkatkan tekanan terhadap Iran, dengan mengisyaratkan akan memperluas kampanye serangan udara terhadap fasilitas nuklir dan target militer lainnya. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan militer siap menyerang "target sangat signifikan di Teheran" dan mengimbau warga untuk mengungsi. Juru bicara IDF sebelumnya menyatakan bahwa meski terlalu dini menilai keberhasilan kampanye saat ini, serangan terhadap fasilitas nuklir Iran semakin intensif setiap hari.
Kanselir Jerman Friedrich Merz, yang menghadiri KTT G-7 di Kanada sebelum Trump pulang lebih awal untuk menggelar pertemuan, mengatakan kepada penyiar publik ZDF bahwa keputusan AS untuk bergabung dalam perang secara militer kemungkinan akan diambil "dalam waktu dekat". Ia menambahkan, jika Iran tidak kembali ke meja perundingan, maka "penghancuran total program nuklir Iran mungkin akan menjadi agenda".
Iran sebelumnya sedang bernegosiasi dengan AS terkait kesepakatan nuklir sebelum Israel melancarkan serangan kejutan.
Kantor berita Iran IRNA mengutip Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran bahwa negara tersebut berencana melancarkan "operasi hukuman" terhadap Israel, dan memperingatkan warga Israel untuk mengevakuasi Tel Aviv dan Haifa.
Sebelumnya pada Selasa, Trump juga menyatakan bahwa "kami kini memiliki kontrol total atas langit Iran," dengan mengklaim keberhasilan militer AS dalam membantu Israel meraih dominasi udara.
Wakil Presiden JD Vance mengatakan kepada wartawan bahwa Trump sedang "menegaskan kepada rakyat Amerika dan dunia bahwa kebijakan AS adalah mencegah Iran memiliki senjata nuklir" dan bahwa mereka "tidak diperbolehkan memperkaya uranium". Ia menambahkan, "ada banyak opsi di tangan presiden untuk mencapai tujuan itu".
Pasar saham AS melemah pada Selasa (17/6/2025) setelah Trump meremehkan kemungkinan negosiasi lanjutan dengan Iran, yang memicu kekhawatiran bahwa perang akan meluas ke negara-negara produsen energi lain di kawasan. Harga minyak pun naik mendekati level tertinggi dalam lima bulan terakhir.
Keputusan Trump untuk meninggalkan KTT G-7 datang setelah 24 jam pengeboman intensif, di mana Iran meluncurkan rudal balistik dan Israel membalas dengan menyerang berbagai target di wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran. Gugus tempur kapal induk USS Nimitz dikerahkan lebih cepat ke Timur Tengah, menjadi pengiriman aset militer AS paling signifikan sejak Jumat lalu. Reuters melaporkan bahwa militer AS juga mengerahkan lebih banyak jet tempur dan pesawat lainnya ke kawasan tersebut.
Gambar satelit terbaru menunjukkan bahwa serangan Israel telah merusak fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Natanz, situs utama produksi bahan bakar nuklir Iran, menurut badan pengawas nuklir PBB. Namun, belum ditemukan kerusakan di fasilitas serupa di Fordow.
Senator Partai Republik Lindsey Graham dari South Carolina, yang selama ini mendukung aksi militer terhadap Iran, menyatakan "100% mendukung" keterlibatan AS dalam menyerang Fordow. "Saya sepenuhnya setuju penghancuran program nuklir mereka. Tidak mungkin dilakukan tanpa menghancurkan Fordow," ujarnya di Washington. "Kalau butuh bom penghancur bunker, maka harus digunakan. Kalau perlu terbang bersama Israel, maka itu yang akan kami lakukan." Graham menegaskan bahwa "jendela diplomasi sudah tertutup, kini saatnya aksi militer".
Israel telah lama mendorong AS untuk terlibat lebih dalam, setelah memberikan dukungan pertahanan terhadap serangan rudal Iran. Netanyahu mengatakan kepada ABC News bahwa AS dan Israel memiliki musuh bersama, dan mendukung Israel adalah bagian dari kepentingan nasional AS.
Meski masih membuka kemungkinan pembicaraan lanjutan terkait program nuklir Iran, Trump terus menyalahkan Teheran karena belum menyepakati kesepakatan yang bisa mencegah serangan Israel. Ia mengatakan kemungkinan akan mengirim utusan tingkat tinggi, seperti Steven Witkoff atau JD Vance, untuk bertemu perwakilan Iran.
Senator Republik Josh Hawley dari Missouri menyampaikan bahwa Trump sedang "memberi tahu Iran bahwa mereka bisa menghentikan ini" setelah berbicara langsung dengan presiden.
Israel mengklaim volume serangan dari Iran menurun pada Selasa, dengan juru bicara militer menyebut hanya "puluhan rudal" yang diluncurkan sejak tengah malam, dibandingkan dengan ratusan pada akhir pekan.
Namun, perusahaan kilang minyak Israel, Oil Refineries Ltd, menutup operasinya setelah fasilitas mereka rusak dan tiga karyawan tewas akibat serangan. Kompleks ini memiliki kapasitas produksi puncak sekitar 200.000 barel minyak per hari, dan 70% produknya untuk pasar domestik Israel.
Ketegangan antara Iran dan Israel yang telah lama berlangsung akhirnya meletus menjadi pertempuran terbuka pekan lalu, saat Israel melancarkan serangan kejutan terhadap situs militer dan nuklir Iran, serta menewaskan sejumlah komandan senior dan ilmuwan nuklir. Sejak itu, Israel meraih dominasi udara atas sebagian besar wilayah Iran, memungkinkannya membombardir kota-kota besar dan infrastruktur strategis.
Bagi pemerintah Iran, situasi ini menjadi dilema strategis. Di satu sisi mereka tidak bisa terlihat lemah, namun di sisi lain opsi balasan mereka semakin terbatas. Kekuatan kelompok proksi yang selama ini didukung Iran di kawasan, telah banyak dilemahkan oleh perang Israel sejak Oktober 2023.
Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas di Iran akibat serangan Israel, menurut data resmi terakhir dari pemerintah Iran. Di pihak Israel, pemerintah menyatakan jumlah korban tewas tetap 24 orang, dengan lebih dari 600 orang terluka.
Harga minyak global naik dalam sepekan terakhir seiring meningkatnya konflik, menimbulkan kekhawatiran dampak lebih luas terhadap perekonomian dunia. Harga kembali naik pada Selasa ke level tertinggi dalam hampir lima bulan. Banyak analis menilai bahwa Iran memiliki kemampuan untuk menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan energi utama. Qatar pada Selasa meminta kapal pengangkut LNG untuk menunggu di luar selat hingga siap mengisi, di tengah memanasnya konflik.
Dua kapal tanker besar dilaporkan bertabrakan dan terbakar di dekat Selat Hormuz pada Selasa pagi. Namun, pemilik salah satu kapal menyatakan insiden tersebut tidak berkaitan dengan konflik regional yang sedang berlangsung.
(bbn)































