Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Siap Dibuka Hati-hati di Tengah Ketegangan Iran-Israel

News
17 June 2025 06:40

Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Jason Scott - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan dibuka hati-hati pada Selasa (17/6/2025) pagi, seiring meredanya kekhawatiran bahwa konflik antara Israel dan Iran akan meluas. Laporan bahwa Teheran ingin kembali menggelar pembicaraan terkait program nuklirnya turut memberi angin segar bagi pelaku pasar.

Kontrak berjangka saham mengindikasikan kenaikan tipis di Tokyo dan Hong Kong, sementara pasar Sydney diperkirakan dibuka datar. Sentimen risiko kembali ke Wall Street pada Senin, mendorong indeks S&P 500 naik sekitar 1%. Harga minyak terus menurun di awal perdagangan Asia, didorong sinyal bahwa konflik di Timur Tengah tidak akan mengganggu produksi minyak mentah secara signifikan.


Namun, pasar obligasi AS menunjukkan sinyal yang beragam. Obligasi bertenor panjang masih tertinggal meski lelang obligasi 20 tahun senilai US$13 miliar berhasil mencatatkan imbal hasil sesuai ekspektasi—hasil yang jauh lebih baik dibandingkan lelang bulan lalu yang mengecewakan dan memicu aksi jual besar-besaran. Sementara itu, nilai tukar dolar AS nyaris tidak berubah.

Donald Trump mengatakan Iran ingin meredakan ketegangan dengan Israel, meski kedua pihak masih saling melancarkan serangan selama empat hari berturut-turut. Saat ditanya apakah AS akan terlibat lebih jauh secara militer, Trump menjawab bahwa ia tidak ingin membahasnya.