Logo Bloomberg Technoz

Jalan Terjal Rupiah Terbebani Eskalasi Israel-Iran yang Memanas

Tim Riset Bloomberg Technoz
16 June 2025 07:50

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan akan kembali tertekan pada perdagangan hari pertama pekan ini, di tengah kenaikan eskalasi konflik geopolitik karena serangan Israel pada Iran telah memicu aksi balasan yang diperkirakan berlangsung lama dan sengit.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) bertahan stabil di kisaran 98,18, meski membukukan pelemahan 1,01% pekan lalu. Pagi ini, DXY yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia itu, bergerak menguat terbatas sehingga membatasi pergerakan mata uang yang jadi lawannya.

Rupiah forward (NDF) di pasar offshore pada Senin pagi ini dibuka lemah di kisaran Rp16.316/US$, setelah pekan lalu mencetak penguatan 0,15%.


Sementara di Asia, hampir semua mata uang pagi ini melemah terhadap dolar AS terutama yen Jepang yang ambles nilainya 0,33%, lalu won Korsel dan ringgit beserta baht serta dolar Singapura juga terperosok. Hanya yuan offshore yang masih di zona hijau dengan penguatan tipis 0,01%.

Lanskap global masih dipenuhi ketegangan dan ketidakpastian menyusul serangan Israel pada Iran yang memantik eskalasi konflik dramatis di kawasan Timur Tengah.