Harga emas juga sangat dekat dengan rekor tertinggi sepanjang masa. Rekor itu ada di US$ 3.434,4/troy ons.
Ketegangan di Timur Tengah jadi katalis pengungkit harga emas. Kemarin, Israel dan Iran saling balas melakukan serangan.
Israel lebih dulu menyerang Negeri Persia dengan misil dan pesawat tanpa awak (drone). Teheran pun membalas dengan rentetan serangan udara.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan operasi militer ke Iran akan terus berlangsung sampai ‘ancaman’ dilenyapkan. Sementara Iran bersumpah akan ada ‘balasan keras’.
“Balasan Iran, termasuk ancaman terhadap aset-aset Amerika Serikat (AS), menambah ketidakpastian. Sentimen pasar pun melorot, sehingga emas menjadi lindung nilai terhadap inflasi dan volatilitas,” kata Charu Chanana, Strategist di Saxo Capital Markets Pte, seperti dikutip dari Bloomberg News.
“Emas mungkin adalah investasi terbaik di portofolio kami sejak pertengahan tahun lalu. Emas membantu kami saat terjadi peningkatan tensi di Timur Tengah seperti yang terjadi saat ini,” kata Mark Andersen, Co-Head of Global Asset Allocation di UBS Switzerland AG, kepada Bloomberg TV.
Emas memang aset yang dipandang aman (safe haven asset). Saat situasi penuh gejolak dan ketidakpastian, investor cenderung memburu emas untuk mengamankan portofolio mereka.
(aji)
































