Logo Bloomberg Technoz

Luhut Usul Hilirisasi Kemenyan, Potensinya Capai Rp373 Triliun

Dovana Hasiana
13 June 2025 09:01

Luhut Binsar Pandjaitan./Bloomberg-Dimas Ardian
Luhut Binsar Pandjaitan./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan agar pemerintah mengembangkan penghiliran atau hilirisasi kemenyan (frankincense). Luhut mengatakan, potensi ukuran pasar (market size) mencapai US$23 miliar atau setara Rp373,29 triliun dengan asumsi kurs saat ini.

Usulan ini disampaikan Luhut mengingat 80% kemenyan diproduksi dari Indonesia. Dalam hal ini, 35.000 hektare lahan kemenyan berada di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara.

"Namun, sekali lagi, infrastruktur adalah hal yang paling penting. Jika anda tidak memiliki infrastruktur yang baik, bagaimana orang bisa pergi ke sana?," ujar Luhut dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Kamis (12/6/2026).

Hilirisasi kemenyan itu dinilai bisa untuk memasok industri pewangi, aromaterapi, makanan dan farmasi. Menurut Luhut, hilirisasi kemenyan hanya membutuhkan teknologi sederhana, yakni distilasi uap untuk menghasilkan minyak dan resin yang distandarisasi.

Selama ini, Indonesia melakukan ekspor komoditas kemenyan. Pada 2024, volume ekspor kemenyan adalah 43.100 ton dengan nilai mencapai US$52,1 juta. Nilai ekspor tersebut naik 5,3% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan dengan US$49,5 juta pada 2023.