Logo Bloomberg Technoz

Dia berharap BUMN dan BUMD bisa mengisi anggaran masing-masing sebesar US$187,61 miliar.

Dengan demikian, Sri Mulyani mengatakan Indonesia menghadapi kesenjangan pendanaan, sehingga membutuhkan partisipasi dari sektor swasta dan mitra dengan mekanisme pendanaan yang inovatif.

Sayangnya, prioritas domestik ini beririsan dengan tekanan global yang makin meningkat yang saat ini terjadi. Ketegangan geopolitik belakangan makin menekan ketidakstabilan sejumlah negara.

Malahan, beberapa lembaga internasional kompak memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai gambaran, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menurunkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dunia dari 3,4% pada 2024 menjadi hanya 2,9% pada 2025.

Selain itu, Bank Dunia dalam dua hari terakhir telah merilis laporan baru bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melemah 0,4% menjadi hanya 2,3% pada 2025.

Tak berhenti sampai di sana, tantangan tersebut juga dibarengi dengan risiko iklim yang makin intensif, yang akan memberikan tantangan besar bagi banyak negara untuk merencanakan serta melaksanakan pengembangan infrastruktur.

"Organisasi Meteorologi Dunia juga telah mengeluarkan peringatan bahwa suhu global dapat mencapai rekor tertinggi dalam lima tahun ke depan. Ini akan memperburuk kerentanan lingkungan serta sosial ekonomi,” tuturnya.

(dov/naw)

No more pages