Kishida telah menegur putranya atas insiden tersebut, tetapi jajak pendapat yang dilakukan oleh surat kabar Asahi menunjukkan tiga perempat responden melihat perilaku Shotaro problematik. Sementara jajak pendapat terpisah oleh surat kabar Nikkei menunjukkan dukungan publik kepada Kishida turun lima poin persentase menjadi 47%.
Skandal putra Kishida muncul saat publik tengah memperhatikan masalah domestik pemerintah. Telah timbul spekulasi pemilu akan diadakan lebih awal usai keberhasilan Kishida menjadi tuan rumah KTT G-7, yang juga dihadiri Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Hal itu membantu meningkatkan dukungan pemilih.
Kishida tidak perlu mengadakan pemilu hingga tahun 2025, tetapi mengadakannya lebih awal akan menjadi kesempatan untuk memperbarui mandatnya menjelang pemilihan pimpinan partai tahun depan dan pertarungan untuk memenuhi janji politiknya, yaitu meningkatkan pengeluaran pertahanan dan anak-anak.
(bbn)
