Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada April 2025, Bank Indonesia memastikan terus mencermati ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate lebih lanjut, khususnya di tengah ketidakpastian yang tinggi imbas tarif resiprokal Amerika Serikat dan balasan dari mitra dagang termasuk China.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kajian terhadap penurunan suku bunga dilakukan dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah, prospek inflasi, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Dalam jangka pendek, prioritas kami adalah stabilitas nilai tukar. Setelah stabilitas nilai tukar tetap bisa terjaga, ruang penurunan suku bunga makin terbuka, maka itu waktu untuk tentukan suku bunga lebih lanjut," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (23/4/2025).
(ain)






























