Logo Bloomberg Technoz

"Dari 3.764 jenis pekerjaan, sudah teridentifikasi 3.277 dan yang belum teridentifikasi sekitar 487 jenis pekerjaan. Jadi saudara-saudara saya, anak-anak muda yang ingin mencari lapangan pekerjaan, ambil kuliahnya di sini," sebut Bahlil. 

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers kebijakan subsidi energi, Senin (4/11/2024)./Bloomberg Technoz-Dovana Hasiana

Bahlil memerinci dari 3.764 jenis pekerjaan itu, sebanyak 79% berasal dari subsektor Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE), 14% subsektor minyak dan gas bumi (migas), dan 7% di bidang geologi, mineral, dan batu bara (geominerba).

Pemetaan itu dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Dia pun berharap, pelaku usaha dapat berkolaborasi untuk menyerap tenaga kerja terampil di Indonesia.

"Pemerintah di bawah pimpinan Presiden Pak Prabowo akan terus menerus, tidak berhenti, selalu kreatif untuk meng-create peluang mendapatkan pekerjaan dengan cara seperti ini," ucapnya.

Di lain sisi, pelaku usaha juga diminta agar ikut membantu meningkatkan kapasitas dan kompetensi anak-anak muda Indonesia agar bisa terserap ke industri.

"Kepala SKK Migas, itu tolong KKKS-KKKS [Kontraktor Kontrak Kerja Sama] dipanggil, diajak baik-baik bicara, mereka juga persiapkan anak-anak di daerah punya skill yang bagus. Jadi, kita gotong royong," imbuhnya.

Pekerja Asing

Bahlil menegaskan jangan sampai pemerintah telah memberi izin konsesi pengelolaan blok migas kepada KKKS, tetapi malah menyerap tenaga kerja asing.

"Jangan konsesinya dikasih, lapangan pekerjaan disuplai dari tempat lain. Nanti melahirkan ketimpangan. Jadi, negara punya tujuan berhasil, pengusaha dapat untung, masyarakat daerah juga dihargai agar mereka juga bisa menjadi tuan di negerinya sendiri," tuturnya.

Sekadar catatan, realisasi rekrutmen tenaga kerja di Indonesia pada kuartal I-2025 menyentuh level terendah dengan pertumbuhan hanya 0,97%, berdasarkan laporan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha yang dilansir oleh Bank Indonesia April 2025.

Bila melacak ke belakang, angka itu menjadi pertumbuhan kuartal pertama yang terendah sejak pandemi merebak pada tahun 2020. 

Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2020, rekrutmen tenaga kerja turun alias terkontraksi hingga 1,13%.

Walau begitu, bila dibanding kuartal sebelumnya, tingkat rekrutmen tenaga kerja pada tiga bulan pertama tahun ini sedikit lebih baik. Pada kuartal IV-2024, rekrutmen tenaga kerja juga rendah yakni hanya tumbuh 0,86%, terendah sejak akhir 2022.

Melihat lapangan usaha, terlihat beberapa sektor mencatat penurunan rekrutmen terindikasi dari pertumbuhan yang terkontraksi pada kuartal satu.

Di antaranya adalah, sektor konstruksi (-0,31%), pertanian, kehutanan dan perikanan (-0,14%), sektor penyediaan akomodasi dan makan minum (-0,01%), pertambangan dan penggalian (-0,1%), industri tekstil dan pakaian jadi (-0,09%), industri alat angkutan (-0,13%).

Sementara itu, sektor yang masih tumbuh lumayan di antaranya industri makanan dan minuman (+0,38%), sektor perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil motor (+0,67%), industri jasa keuangan (+0,39%), lalu sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (+0,12%).

Dalam penjelasan hasil survei, BI mencatat bahwa penurunan kegiatan usaha sektor konstruksi yang terkontraksi hingga 0,21%, sehingga berimbas pada penggunaan tenaga kerja yang juga tumbuh negatif, dilatari oleh pengaruh curah hujan tinggi serta belum dimulainya proses tender proyek.

Adapun, rekrutmen di sektor pertanian, meski masih terkontraksi sejatinya sudah lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, sejalan dengan musim panen komoditas dan peningkatan permintaan musim perayaan Idulfitri.

(mfd/wdh)

No more pages