Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Naik Didukung Pelemahan Dolar AS

News
03 June 2025 07:20

Ilustrasi harga minyak WTI pasca putusan bank sentral menahan tingkat bunga acuan, 15 Juni 2023. (dok Bloomberg)
Ilustrasi harga minyak WTI pasca putusan bank sentral menahan tingkat bunga acuan, 15 Juni 2023. (dok Bloomberg)

Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak mentah menguat untuk hari kedua berturut-turut seiring pelemahan nilai dolar AS yang meningkatkan daya tarik komoditas yang dihargakan dalam mata uang tersebut. Sementara ketegangan geopolitik membatasi potensi tambahan pasokan dari Rusia dan Iran.

West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level US$63 per barel setelah melonjak 2,9% pada Senin (02/06/2025). Sementara itu, Brent ditutup di atas US$64. Indeks dolar AS berada mendekati titik terendah sejak 2023, dengan sejumlah bank Wall Street memperkuat prediksi bahwa mata uang tersebut masih akan melemah lebih lanjut.


Dari sisi geopolitik, Rusia dan Ukraina menyelesaikan putaran kedua pembicaraan di Istanbul tanpa mencapai kemajuan signifikan untuk mengakhiri perang. Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa AS tidak akan mengizinkan pengayaan uranium sebagai bagian dari kesepakatan apa pun dengan Iran, sementara Teheran terus mendesak jaminan bahwa setiap kesepakatan akan mencakup pencabutan sanksi.

Harga minyak sempat melonjak hingga 5,1% pada Senin setelah OPEC+ meningkatkan pasokan sesuai ekspektasi, meredakan kekhawatiran akan adanya lonjakan lebih besar dan mendorong investor membatalkan posisi jual mereka yang sebelumnya dibuka menjelang keputusan akhir pekan lalu. Meski demikian, harga minyak masih turun sekitar 12% sejak awal tahun ini, di tengah kekhawatiran bahwa perang dagang dapat menekan permintaan serta kebijakan baru OPEC+ yang meninggalkan strategi lama untuk mempertahankan harga tinggi dengan memangkas produksi.