Tarif AS & Perang Eropa Memanas, Begini Prediksi Nasib Rupiah
Tim Riset Bloomberg Technoz
02 June 2025 07:58

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan akan menghadapi lebih banyak tekanan, memulai pekan perdagangan yang kembali berlangsung lebih pendek pada minggu ini.
Ketidakpastian di pasar global kembali meningkat dengan volatilitas yang tajam, masih di seputar kebijakan tarif Amerika Serikat (AS), ditambah peningkatan tensi geopolitik di Eropa juga di Timur Tengah.
Di pasar offshore, rupiah Non Deliverable Forward (NDF) bergerak melemah pekan lalu terperosok nilainya 0,75%, yang merupakan kinerja mingguan terburuk sejak pekan yang berakhir pada awal April lalu. Pelemahan rupiah offshore pekan lalu juga menghentikan reli mingguan dua pekan beruntun.
Gerak rupiah offshore pekan lalu sejalan dengan rupiah spot di mana mata uang Indonesia mencetak pelemahan 0,42%, di kala hampir semua mata uang Asia juga kalah oleh dolar AS. Sebagai catatan, indeks dolar AS pekan lalu membukukan kenaikan hanya sebesar 0,21%.
Pada perdagangan Senin pagi ini di pasar spot, pergerakan beberapa mata uang Asia yang sudah diperdagangkan, terlihat menguat di antaranya won, yen, dolar Singapura dan yuan offshore. Hanya dolar Hong Kong yang masih melemah.





























