Logo Bloomberg Technoz

Isu perlindungan anak di dunia digital mendapat dukungan luas di AS. Survei Pew Research tahun 2023 menunjukkan bahwa 81% warga Amerika mendukung syarat persetujuan orang tua bagi anak untuk membuat akun media sosial, dan 71% mendukung adanya verifikasi usia sebelum menggunakan layanan tersebut.

Namun, penerapan pembatasan usia memicu konflik antara Meta selaku induk pemilik Facebook dan Instagram dengan Apple dan Google, dua raksasa yang mengelola toko aplikasi utama di AS.

Meta, bersama perusahaan lain seperti Snap dan X (sebelumnya Twitter), menyambut positif aturan baru Texas.

"Toko aplikasi adalah tempat terbaik untuk itu, dan lebih dari sepertiga negara bagian AS telah memperkenalkan undang-undang yang mengakui peran utama toko aplikasi," ujar perwakilan Meta.

Namun, tak semua pihak sepakat. Chamber of Progress, kelompok advokasi yang didukung Apple dan Alphabet (induk Google), menyatakan bahwa undang-undang tersebut bisa menghadapi gugatan hukum karena dinilai melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS.

"Masalah utamanya adalah regulasi ini bisa membatasi kebebasan berbicara orang dewasa demi mengatur anak-anak," ujar Kathleen Farley, Wakil Presiden Litigasi Chamber of Progress.

Kelompok seperti Digital Childhood Alliance, yang mendukung RUU Texas, menyatakan bahwa verifikasi usia di toko aplikasi merupakan satu-satunya cara efektif untuk memberi kendali nyata kepada orang tua.

"Regulasi mandiri oleh pasar digital telah gagal. Toko aplikasi lebih mengutamakan keuntungan ketimbang keselamatan dan hak anak-anak serta keluarga," kata Direktur Eksekutif Casey Stefanski.

Apple dan Google menolak rancangan tersebut karena mewajibkan pembagian data usia dengan semua aplikasi, termasuk yang tidak mengandung konten sensitif.

Apple memperingatkan jika undang-undang ini diberlakukan, mereka akan dipaksa mengumpulkan data pribadi sensitif dari semua warga Texas yang ingin mengunduh aplikasi—bahkan hanya untuk aplikasi cuaca atau skor olahraga.

Sebagai alternatif, Apple dan Google mengusulkan pendekatan yang lebih terbatas yaitu hanya membagikan rentang usia pengguna pada aplikasi yang memang memerlukan informasi tersebut.

"Kami mengakui perlunya regulasi, tapi harus dilakukan dengan cara yang tepat," ujar Kareem Ghanem, Direktur Senior Urusan Pemerintahan dan Kebijakan Publik di Google.

“Harus dilakukan dengan cara yang benar, dan harus membuat Zuckerberg dan perusahaan media sosial itu bertindak tegas,” tuturnya.

Sebelumnya, kepada Bloomberg Technoz, Rabu (16/4/2025) Meta juga telah menegaskan pembatasan atau pengaturan penggunaan media sosial berbasis sistem operasi atau toko aplikasi (App Store) dinilai lebih efektif.

"Jika kita dapat memberikan contoh jenis tool yang mengatasi risiko tersebut dan kemudian memasukkan tool tersebut dalam pedoman penerapan [regulasi], kita akan berada dalam posisi yang sangat baik,” kata Antigone Davis, Wakil Presiden sekaligus Kepala Keamanan Global Meta.

Sementara itu, Rafael Frankel, Direktur Kebijakan Publik Meta untuk Asia Tenggara menegaskan bahwa metode verifikasi usia di level App Store atau sistem operasi menjadi kunci dari efektivitas implementasi aturan.

"Karena itu akan memainkan peran besar dalam cara kita menyederhanakan penerapan [verifikasi usia] dan membuatnya benar-benar dapat diterapkan,” kata Frankel.

(prc/naw)

No more pages