Reed Stevenson and Masatsugu Horie - Bloomberg News

Nissan Motor Co., menghadapi kendala pembayaran pinjaman yang besar tahun depan. Sebagai jalan keluar, mereka berupaya mengumpulkan lebih dari ¥1 triliun (US$7 miliar) dari utang dan penjualan aset untuk menjaga agar operasi tetap berjalan, menurut dokumen internal yang dilihat oleh Bloomberg News.

Produsen mobil Jepang yang sedang kesulitan itu berencana menerbitkan sebanyak ¥630 miliar dalam bentuk surat berharga dan obligasi konvertibel, termasuk surat utang dolar AS dan euro berimbal hasil tinggi, dokumen tersebut menunjukkan. 

Nissan juga berencana untuk mengambil pinjaman sindikasi sebesar £1 miliar (US$1,4 miliar), yang dijamin oleh UK Export Finance.

Selain itu, Nissan berupaya untuk menjual sebagian saham yang dimilikinya di Renault SA dan pembuat baterai AESC Group Ltd., serta pabrik di Afrika Selatan dan Meksiko. Rencana penjualan dan sewa kembali untuk kantor pusatnya di Yokohama, ditambah properti yang dimilikinya di AS, juga sedang direncanakan.