Angelina Rascouet - Bloomberg News
Bloomberg, Bernard Arnault mendesak Uni Eropa untuk mengadakan pembicaraan konstruktif dengan Amerika Serikat saat ia mempertanyakan arah negosiasi tarif yang sedang berlangsung.
“Hari ini sepertinya tidak berjalan dengan baik,” kata Arnault pada hari Rabu dalam sidang di Senat Prancis mengenai bantuan negara untuk perusahaan.
“Negosiasi harus dilakukan secara konstruktif guna mencapai konsesi timbal balik” antara UE dan AS.
CEO LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE itu menyoroti risiko yang dihadapi para produsen Cognac di Prancis dari potensi tarif dari AS dan China, yang mewakili 80% pasar tersebut. LVMH adalah pemilik pembuat Cognac, Hennessy.
Arnault mengatakan sektor tersebut akan menghadapi konsekuensi yang “katastrofik” jika tarif di kedua negara dinaikkan. Ia menambahkan bahwa UE tampaknya meremehkan keseriusan krisis Cognac.
Arnault, yang telah mengenal Donald Trump sejak tahun 1980-an, mengatakan bahwa presiden AS tersebut terbuka untuk berdialog dan bahwa ancaman tidak akan membantu. Ia mengatakan sedang meminta bantuan dari jaringan kontaknya untuk mendukung proses negosiasi dagang dengan AS.
Arnault juga menolak seruan Presiden Prancis Emmanuel Macron agar menghentikan investasi di AS. “Tidak baik jika negara ikut campur dalam pengelolaan perusahaan swasta. Umumnya ini berakhir menjadi bencana,” katanya.
Prospek industri anggur dan minuman beralkohol kian suram sejak Trump bulan lalu memberlakukan tarif 10% atas impor dari UE, sambil menunda rencana tarif 20% hingga awal Juli.
Inggris saat ini menghadapi tarif yang sama seperti UE, tetapi memiliki defisit perdagangan barang dengan AS, yang bisa menempatkannya dalam posisi lebih menguntungkan untuk bernegosiasi.
(bbn)