Sejak beroperasi di Indonesia pada 2001, Eni telah mengembangkan portofolio besar yang mencakup eksplorasi, pengembangan, dan produksi. Saat ini, Eni memproduksi sekitar 700 MMSCFD gas dari wilayah Kalimantan Timur.
Dalam beberapa tahun terakhir, Eni mencatat sejumlah keberhasilan eksplorasi dan aksi korporasi strategis yang memperkuat posisinya sebagai operator utama di Cekungan Kutai sekaligus pemain kunci di pasar gas Indonesia.
Dengan dimulainya produksi dari Northern Hub dan Gendalo-Gandang, Eni menargetkan produksi hingga 2 miliar kaki kubik gas per hari (BCFD) dan 90.000 barel kondensat per hari.
“Jadi kita bisa menjadi bagian dari pengembangan seluruh temuan di Cekungan Kutai, dengan pendanaan yang kami dapat dari aset yang ada di Indonesia dan Malaysia,” kata Redhani.
Blok Pengembangan
Selain itu, dia menambahkan, rencana usaha patungan itu turut menjadi upaya Petronas untuk mempercepat seluruh blok pengembangan yang dimiliki perseroan di Indonesia dan Malaysia.
Menurut dia, Eni memiliki kemampuan yang baik untuk mempercepat rencana pengembangan atau plan of development (PoD) lapangan.
“Untuk memperlebar produksi kita di Indonesia dan Malaysia, kita akan bisa memanfaatkan kemampuan Eni untuk mempercepat produksi, ini kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak,” tuturnya.
Saat ini, Petronas menjadi operator untuk Blok Ketapang, North Madura II, dan North Ketapang yang berlokasi di lepas pantai Jawa Timur, serta menjadi mitra pada 7 blok lainnya yang tersebar di darat dan lepas pantai Sumatra, Laut Natuna, Jawa Timur dan Indonesia Timur.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah menunggu kepastian perusahaan patungan JV antara Eni SpA dan Petronas untuk menggarap sejumlah aset migas potensial di Indonesia.
“Proses ini memang masih confidential di antara Eni dan Petronas, kita tunggu kelanjutannya,” kata Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data WK SKK Migas Asnidar saat dimintai konfirmasi, Kamis (15/5/2025).
Asnidar membeberkan dua perusahaan energi asal Italia dan Malaysia itu belakangan memang tengah aktif untuk melakukan studi bersama atau joint study eksplorasi di Indonesia.
“Termasuk ada seismik di open area juga. [...] Semoga berita baik kolaborasi Eni dan Petronas kejadian dan segera lah, kita tunggu saja proses b-to-b antarmereka,” kata dia.
Rencana pembentukan usaha patungan Eni-Petronas tersebut dimumkan awal tahun tahun ini. Melalui pernyataan resmi perusahaan pada 27 Februari, Petronas sebelumnya menyatakan sinergi tersebut diharapkan dapat menghasilkan produksi berkelanjutan sebesar 500 kboepd dalam jangka menengah.
Kerja sama ini ditargetkan dapat menciptakan sinergi signifikan menuju pembentukan pemain gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) utama di kawasan, dengan gabungan cadangan mencapai sekitar 3 miliar barel ekuivalen minyak (boe) dan potensi eksplorasi tambahan hingga 10 miliar boe.
(naw/wdh)

































