Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.482.123.025 saham baru melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Jumlah ini setara dengan 10% dari modal yang disetor berdasarkan Akta No. 102 tanggal 27 Agustus 2021.
Rencana ini akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 26 Juni 2025 di Jakarta. Pelaksanaan aksi korporasi ini akan dilakukan paling lambat dua tahun setelah RUPSLB, sebagaimana diatur dalam POJK No. 14/2019 tentang PMTHMETD.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis manajemen, disebutkan bahwa saham baru akan ditawarkan kepada satu atau lebih investor strategis. Namun, nama calon investor belum diungkapkan karena belum ditentukan pada saat dokumen ini diterbitkan.
ENRG menegaskan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari aksi PMTHMETD ini, setelah dikurangi biaya pelaksanaan, akan digunakan untuk mendukung modal kerja dan belanja modal (capex) perseroan maupun entitas anaknya. Perseroan juga membuka kemungkinan penyesuaian penggunaan dana sesuai kebutuhan aktual.
Skema PMTHMETD ini diperkirakan akan menyebabkan dilusi kepemilikan saham sebesar maksimal 9,091% bagi pemegang saham lama yang tidak berpartisipasi.
Adapun harga pelaksanaan saham baru akan ditetapkan dengan mengacu pada ketentuan Bursa Efek Indonesia, yaitu paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham ENRG selama 25 hari bursa sebelum tanggal pengajuan pencatatan saham baru.
Berdasarkan keterbukaan informasi, harga penutupan saham ENRG per 16 Mei 2025 tercatat sebesar Rp222 per saham.
Manajemen menyatakan bahwa PMTHMETD ini bertujuan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan fleksibilitas keuangan, serta mendukung pengembangan usaha perseroan di sektor hulu migas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
(rtd)