Logo Bloomberg Technoz

Demo Ojol, 2.554 Personel Polri/TNI Dikerahkan

Angga Indrawan
20 May 2025 09:36

Ratusan pengemudi ojol dan taksi online berdemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ratusan pengemudi ojol dan taksi online berdemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, JakartaPolda Metro Jaya mengerahkan 2.554 personel untuk pengamanan aksi unjuk rasa pengemudi ojek online (ojol), Selasa (20/5/2025).

Pengamanan demo ojol dilakukan gabungan oleh personel Polri, TNI, dan Pemda.

“Untuk personel pengamanan 2.554 terdiri dari personel Polda 1913, Polres Jakpus 230, TNI 320 personel, dan Pemda 91 personel,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi, Senin (19/5/2025).

Sementara itu Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan pihaknya mungkin tidak akan melakukan rekayasa arus lalu lintas guna memfasilitasi kelangsungan kegiatan masyarakat.

Rekayasa lalu lintas hanya akan diberlakukan situasional.

“Mari kita sama sama menjaga agar kegiatan masyarakat dan kegiatan aksi penyampaian pendapat dapat berlangsung secara aman dan lancar dengan tetap menjaga ketertiban berlalu lintas,” ungkapnya.

Sebelumnya, peserta aksi diklaim berasal dari sejumlah wilayah meliputi Jabodetabek, Jawa Timur, Bandung, hingga Yogyakarta. Para ojol peserta demo sebut akan mematikan orderan online (offbid) selama massa aksi, atau terhitung mulai pukul 00.00 WIB sampai dengan jam 23.59 WIB.

Di sisi lain, perusahaan aplikator di bisnis ride hailing, Grab dan Gojek menyatakan menghormati hak demokratis mitranya dan memastikan layanan tetap berjalan normal.

"Kami sudah mengupayakan supaya besok itu layanan dan operasional bisa tetap berjalan dengan normal. nanti kalau ada sedikit keterlambatan akan ada pemberitahuan, tapi tadi ya karena kita ada fitur teknologi dan sistem," ucap Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy, Senin.

Pernyataan senada diungkapkan oleh Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Ade Mulya. Dirinya menegaskan bahwa Gojek menghormati hak mitra untuk menyampaikan pendapat, sekaligus mendukung mitra yang tetap memilih beroperasi seperti biasa.