Peserta aksi diklaim berasal dari sejumlah wilayah meliputi Jabodetabek, Jawa Timur, Bandung, hingga Yogyakarta. Para ojol peserta demo sebut akan mematikan orderan online (offbid) selama massa aksi, atau terhitung mulai pukul 00.00 WIB sampai dengan jam 23.59 WIB.
Di sisi lain, perusahaan aplikator di bisnis ride hailing, Grab dan Gojek menyatakan menghormati hak demokratis mitranya dan memastikan layanan tetap berjalan normal.
"Kami sudah mengupayakan supaya besok itu layanan dan operasional bisa tetap berjalan dengan normal. nanti kalau ada sedikit keterlambatan akan ada pemberitahuan, tapi tadi ya karena kita ada fitur teknologi dan sistem," ucap Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy, Senin.
Pernyataan senada diungkapkan oleh Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Ade Mulya. Dirinya menegaskan bahwa Gojek menghormati hak mitra untuk menyampaikan pendapat, sekaligus mendukung mitra yang tetap memilih beroperasi seperti biasa.
"Gojek menghormati hak setiap individu dalam menyampaikan pendapat, termasuk mitra driver yang memilih untuk menyuarakan aspirasinya. Kami menegaskan bahwa operasional Gojek tetap berjalan normal, dan pelanggan tetap dapat menggunakan layanan kami seperti biasa."
(ibn/wep)






























