Logo Bloomberg Technoz

Pengamat: Sektor Otomotif Bergantung pada Kebijakan Pemerintah

Elisabet Lisa Listiani Putri
19 May 2025 19:40

Pengunjung melihat Denza D9 saat pameran mobil IIMS 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung melihat Denza D9 saat pameran mobil IIMS 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Turunnya gejolak pasar otomotif yang ada di Indonesia yang ditunjukkan oleh data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) diamini oleh Yannes Martinus Pasaribu, pengamat Otomotif ITB.

Ia mengatakan bahwa saat ini pasar otomotif Indonesia terus menunjukkan tren kelesuan yang mengkhawatirkan, melanjutkan pelemahan yang telah teridentifikasi sejak kuartal terakhir tahun sebelumnya dan berlanjut di kuartal pertama tahun ini.

“Data penjualan, baik wholesales maupun retail, secara konsisten mencerminkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini tidak hanya terbatas pada segmen tertentu, melainkan dirasakan secara lebih merata di berbagai lini produk” kata Yannes kepada Bloomberg Technoz baru-baru ini.

Merujuk pada data Gaikindo, total penjualan mobil dari Januari hingga April 2025 turun 2,9% secara year-to-date (ytd), menjadi 256.368 unit dibandingkan 264.014 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penyebab utama dari kelesuan pasar ini menurut Yannes tetap berakar pada tekanan daya beli masyarakat yang belum menunjukkan perbaikan signifikan. Inflasi yang persisten, terutama pada kebutuhan pokok, terus menggerus pendapatan riil rumah tangga, membuat alokasi dana untuk pembelian barang tersier seperti mobil menjadi prioritas yang lebih rendah.