Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor Indonesia di tahun 2025 bisa naik sebesar 7,1%. Dari jumlah tersebut diharapkan 9%nya akan disumbang dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Memang juga tidak mudah ya karena UMKM ini kan banyak juga yang masih dari awal.” kata Menteri Perdagangan Budi Santoso, kepada wartawan Senin (19/5/2025).
Budi menyebut bahwa produk-produk UMKM ini nantinya akan diekspor ke 33 negara. Ia mengatakan Pemerintah akan memfasilitasi proses Business Matching ke berbagai negara target ekspor lantaran saat ini Pemerintah juga sudah memiliki 46 perwakilan perdagangan di negara-negara tersebut.
Menteri Perdagangan juga menyebut bahwa nantinya produk-produk UMKM ini akan lebih banyak menyasar negara-negara Asia “Seperti Malaysia, Taiwan, Hongkong. Ya kemudian mana lagi? Arab Saudi juga banyak. Ya tetapi hampir semua negara Asia.” katanya.
Ia juga menyebut bahwa sektor makanan dan minuman saat ini mendominasi produk UMKM yang ada di Indonesia. Meski demikian, Ia tidak menjelaskan secara detil mengenai prosentasenya. Selain itu, Ia juga mengatakan bahwa saat ini UMKM paling banyak berasal dari Pulau Jawa.
Budi menyebut dari Januari hingga April, jumlah ekspor UMKM sudah mencapai US$57,6 juta. Ia berharap nantinya besarnya ekspor UMKM ini akan menjadi katalis pertumbuhan ekspor produk-produk Tanah Air.
Budi juga bilang target pertumbuhan 7,1%, meskipun dia juga mengakui bahwa target ini dibuat sebelum Amerika Serikat mengumumkan tarif dagang. “Itu memang ditetapkan sebelum perang tarif ya. Nah kalau ada perang tarif ya udah kita naikkan juga gitu.” kelakarnya.
Sebagai catatan nilai ekspor Indonesia di sepanjang tahun 2024 adalah sebesar US$ 264,7 miliar. Itu artinya, pemerintah berharap ekspor produk-produk Indonesia ke luar negeri dapat mencapai US$283,4 miliar. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia mencapai US$ 66,62 miliar, naik 6,93% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
(ell)