Logo Bloomberg Technoz

Kemenkeu Ungkap Manufaktur Terdampak Perang Dagang, Ini Buktinya

Dovana Hasiana
19 May 2025 13:39

Febrio Nathan Kacaribu. (Tangkapan layar via Instagram @febriokacaribu)
Febrio Nathan Kacaribu. (Tangkapan layar via Instagram @febriokacaribu)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan menjelaskan sektor manufaktur mulai terdampak oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Ini tercermin dari anjloknya Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia ke level 46,7 pada April 2025.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu mengatakan sektor manufaktur yang paling utama terdampak adalah produk elektronik, tekstil dan produk tekstil hingga alas kaki. Febrio menekankan sektor tersebut selama ini menjadi komoditas andalan dan utama Indonesia ke AS. 

"Kinerja sektor manufaktur kita melihat sejak April sudah langsung mulai terdampak dalam hal kinerja manufaktur bahkan kalau kita lihat angka di sini ini adalah sejak Maret dan juga April sehingga kita juga harus mengantisipasi dengan segala ketidakpastian yang terjadi," ujar Febrio dalam agenda rapat dengar pendapat dengan Komisi XI, Senin (19/5/2025). 


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tiga komoditas unggulan ekspor Indonesia ke AS adalah mesin dan perlengkapan elektrik sebanyak 263,5 ribu ton; pakaian dan aksesorinya (rajutan) sebanyak 116,2 ribu ton; dan alas kaki sebanyak 124,6 ribu ton pada 2024. 

Dalam kesempatan tersebut, Febrio mengatakan tensi perang dagang memang mulai mereda dengan kesepakatan sementara antara AS dan China untuk menurunkan tarif selama 90 hari ke depan. Namun, ketidakpastian masih tinggi dengan dinamika yang berubah dengan cepat.