Logo Bloomberg Technoz

Bernardus mengatakan pembayaran dividen itu bisa dilakukan lewat upaya efisiensi pada anggaran modal yang dialokasikan perseroan.

Di sisi lain, dia memastikan, pembayaran dividen kali ini tidak bakal menganggu kelangsungan proyek strategis yang tengah dikerjakan perseoan.

Apalagi, harga nikel belakangan tetap melanjutkan tren pelandaian sampai awal tahun ini.

“Dari efisiensi itulah kemudian ada ruang untuk membayar dividen tanpa kemudian menimbulkan risiko untuk esekusi proyek selanjutnya,” kata dia.

Nantinya dividen tunai itu akan dibagikan kepada pemegang saham yang terdaftar di Daftar Pemegang Saham pada 28 Mei 2025 (recording date) dan tanggal pembayaran pada 16 Juni 2025.

Sementara itu, sisa keuntungan bersih INCO akan dicatat sebagai laba yang tertahan untuk mendukung kelanjutan proyek strategis perseroan.

Seperti diberitakan sebelumnya, INCO membukukan laba US$57,76 juta atau sekitar Rp935,71 miliar sepanjang 2024, lebih rendah 78,94% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$274,33 juta.

Penurunan tajam ini terjadi seiring dengan melemahnya pendapatan perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan nikel tersebut.

Pendapatan INCO pada 2024 tercatat US$ 950,38 juta, atau turun 22,87% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,23 miliar.

Penjualan utama masih didominasi oleh Vale Canada Limited (VCL) sebesar US$ 760,20 juta, serta Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) senilai US$ 190,18 juta. Kedua mitra bisnis ini masing-masing mengalami penurunan permintaan lebih dari 22% secara tahunan.

Meskipun pendapatan anjlok lebih dari 22%, beban pokok pendapatan hanya turun 4,86% menjadi US$ 842,16 juta, menyebabkan laba kotor INCO menyusut tajam sebesar 68,81% dari US$ 347,02 juta menjadi US$ 108,22 juta pada 2024.

Selain itu, beban usaha meningkat drastis 72,68% menjadi US$ 38,25 juta, semakin menekan laba usaha yang anjlok 78,87% menjadi US$ 63,82 juta.

Seiring dengan penurunan laba bersih, laba per saham INCO ikut merosot tajam, dari US$ 0,0276 pada 2023 menjadi US$ 0,0056 pada 2024.

(naw)

No more pages