Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi Jepang Q1-2025 Menyusut di Tengah Ancaman Tarif AS

News
16 May 2025 08:20

Ilustrasi ekonomi Jepang atau inflasi Jepang. (Bloomberg)
Ilustrasi ekonomi Jepang atau inflasi Jepang. (Bloomberg)

Toru Fujioka - Bloomberg News

Bloomberg, Perekonomian Jepang mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam setahun. Hal ini menunjukkan kerentanannya bahkan sebelum dampak dari kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, benar-benar dirasakan.

Produk domestik bruto (PDB) yang disesuaikan dengan inflasi menyusut sebesar 0,7% secara tahunan pada tiga bulan pertama tahun ini, menurut laporan Kantor Kabinet Jepang yang dirilis Jumat. Angka ini sedikit lebih lemah dari perkiraan median ekonom yang memperkirakan penurunan 0,3%, dan menempatkan ekonomi Jepang dalam risiko mengalami resesi teknikal pada kuartal ini jika tekanan dari tarif AS terus berlanjut.


Penurunan ekspor dan lonjakan impor membuat perdagangan bersih menjadi beban bagi perekonomian di kuartal pertama, setelah sebelumnya memberikan dorongan besar pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, belanja konsumen yang menyumbang hampir setengah dari total PDB, tercatat stagnan. Konsumsi masih belum kembali ke tingkat sebelum pandemi, tertekan oleh inflasi yang menggerus daya beli masyarakat.

Kontraksi ini menjadi yang pertama di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Shigeru Ishiba, memperkuat kekhawatiran tentang ketahanan ekonomi sebelum tarif Trump mulai berlaku pada kuartal saat ini. Lemahnya performa ekonomi ini semakin memperkuat argumen bahwa bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) sebaiknya menahan kenaikan suku bunga sambil memantau dampak tarif tersebut, terlebih setelah memangkas proyeksi pertumbuhan tahun ini pada awal bulan.

PDB Jepang. (Sumber: Bloomberg)