Para pelaku bisnis bergulat dengan cara terbaik untuk mengurangi dampak tarif tinggi di lingkungan kebijakan yang sering berubah. Survei ekspektasi inflasi bisnis terbaru dari Federal Reserve Bank of Atlanta menunjukkan kurang dari satu dari lima perusahaan mengatakan mereka akan sepenuhnya meneruskan kenaikan biaya sebesar 10%.
Beberapa pelaku bisnis menanggung sebagian biaya tambahan untuk menghindari penurunan permintaan pada saat konsumen merasa gelisah terhadap ekonomi. Sentimen konsumen merosot, dan laporan terpisah pada Kamis menunjukkan penjualan ritel nyaris tidak naik.
Setelah sejumlah laporan ekonomi, Treasury memperpanjang reli karena para pedagang meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed. Dolar tetap rendah, sedangkan kontrak berjangka S&P perlahan meningkat dari sesi sebelumnya.
Produsen mobil Stellantis NV menawarkan diskon untuk kendaraannya, sedangkan Hyundai Motor Co tak mengubah harga produknya hingga Juni. Penetapan harga ini menunjukkan bagaimana beberapa produsen mobil terbesar berusaha meredakan kekhawatiran bahwa tarif impor mobil akan menaikkan harga hingga ribuan dolar.
Pada saat yang sama, peritel lain mengantisipasi pembeli akan mengalami kenaikan harga. Setelah mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba yang solid pada kuartal berikutnya, Walmart Inc memperingatkan tarif dan meningkatnya gejolak ekonomi membuatnya akan mulai menaikkan beberapa harga bulan ini.
Bagi perusahaan yang menaikkan harga, risikonya adalah tindakan tersebut dapat mengakibatkan hilangnya penjualan. Namun, jika tidak melakukannya, hal itu juga berisiko terhadap margin laba. Banyak juga perusahaan yang mencari cara lain untuk memangkas biaya atau berusaha meningkatkan produktivitas.
(bbn)




























