Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Intelligence: Emas Masih akan Terdorong Bank Sentral

Redaksi
13 May 2025 14:45

Ilustrasi emas batangan di tengah Logam Mulia (LM) Antam yang terus melesat. (Bloomberg)
Ilustrasi emas batangan di tengah Logam Mulia (LM) Antam yang terus melesat. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emas menjadi salah satu instrumen yang mencetak keuntungan besar sejak Perang Dagang 2.0 dikobarkan oleh Presiden AS Donald Trump, telah menyudutkan dunia dalam kekhawatiran besar akan terjadinya resesi perekonomian.

Kini, dengan tercapainya kesepakatan besar antara Tiongkok dan Amerika Serikat untuk bersama-sama memangkas tarif satu sama lain sebesar 115% selama 90 hari ke depan, emas pula menjadi instrumen yang paling dirugikan.

Harga emas di pasar spot dunia jatuh hingga 2,66% pada Senin kemarin pasca hasil negosiasi dagang dua negara besar itu diumumkan ke publik.

Namun, masa depan harga emas bukan berarti habis sama sekali atau menutup peluang lahirnya rekor baru. 

Kajian terbaru yang dilansir oleh Bloomberg Intelligence, menilai, prospek permintaan emas masih akan kuat ke depan. Permintaan yang kuat akan mendorong laju harga emas.