Logo Bloomberg Technoz

Merger Grab-GoTo Tak Boleh Abaikan Kepentingan RI

09 May 2025 13:39

Cover Ilustrasi Grab goto (Asfahan/Bloomberg Technoz)
Cover Ilustrasi Grab goto (Asfahan/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rumor rencana penggabungan dua raksasa teknologi digital di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan Grab belakangan santer diberitakan. Bahkan dikabarkan akan rampung pada kuartal II-2025.

Ekonom Senior Piter Abdullah menggarisbawahi dan meminta pemerintah agar mengawasi dan bersikap cermat dalam menanggapi wacana ini.

Ia menegaskan bahwa peran otoritas negara dalam hal ini sangat krusial, terutama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), yang harus secara intensif mengawasi potensi dampak merger terhadap perlindungan data pengguna, serta dampaknya bagi konsumen dan UMKM.

“Pemerintah dari Komdigi harus melihat dari sisi data, penguasaan informasi teknologi data. Kalau dimiliki asing harus jadi perhatian Komdigi. Kemudian juga terkait perlindungan konsumen dan UMKM, di masing masing sektor kementerian,” papar Piter.

Selain itu, Piter juga menyoroti aspek nasionalisme dalam wacana merger tersebut. Menurutnya, status kepemilikan asing Grab bisa berdampak terhadap banyak hal, dibandingkan dengan GoTo yang notabene diketahui sebagai karya anak bangsa.