“Harga menemukan fondasi untuk bangkit di tengah pembelian dari India. CPO menjadi menarik setelah koreksi harga dalam beberapa waktu terakhir,” kata Anilkumar Bagani, Kepala Riset Sunvin Group yang berbasis di Mumbai (India), seperti diberitakan Bloomberg News.
Selain itu, pelemahan nilai tukar ringgit Malaysia juga menjadi sentimen positif bagi CPO. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya terdepresiasi 0,99% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Saat ringgit melemah, maka CPO menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau kembali terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terjebak di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 36. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 39. Masih menghuni area jual (short).
Hari ini, harga CPO berpeluang untuk naik lagi. Target resisten ada di MYR 3.865/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di MYR 3.959/ton bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target support ada di MYR 3.749/ton. Penembusan di titik ini berisiko menggelincirkan harga CPO ke arah MYR 3.685/ton.
(aji)
































