Logo Bloomberg Technoz

Jual Pulsa, Begini Penampakan Bukalapak Usai Tutup Lapak

Redaksi
08 May 2025 07:35

Warga mengakses laman Bukalapak di Jakarta, Rabu (8/1/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga mengakses laman Bukalapak di Jakarta, Rabu (8/1/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejak 9 Februari 2025 PT Bukalapak Tbk (BUKA) resmi menutup layanan penjualan produk fisik. Alih-alih bersaing langsung di sektor ecommerce yang semakin kompetitif, Bukalapak kini memfokuskan diri pada pengembangan layanan digital seperti top-up, pembayaran tagihan, voucher game, hingga investasi mikro.

Perubahan ini juga terlihat dari tampilan aplikasi yang lebih simpel, dan berorientasi pada layanan digital sehari-hari.

Tampilan Bukalapak Pasca Penutupan Bisnis Ecommerce. (Dok: tangkapan layar)

Keputusan menutup layanan penjualan produk fisik di marketplace tidak lepas dari kecilnya kontribusi bisnis ini pada kinerja perusahaan. Dimas Bayu, Head of Media & Communications Bukalapak menyebut porsi produk fisik di platform kurang dari 3%.

Pengembangan pada bisnis layanan digital juga menjadi upaya perusahaan mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan, terang Dimas.

Dalam keterangan tertulisnya 8 Januari lalu, Dimas menegaskan bahwa platform Bukalapak tetap beroperasi dan keputusan mengembangkan bisnis produk virtual, gaming, retail, investgasi, serta Mitra Bukalapak, bagian dari perubahan dinamika pasar dan persaingan di industri.