Logo Bloomberg Technoz

Memahami Proyek Dragon: Kongsi Baterai CATL & IBC Nyaris Rp100 T

Nyoman Ary Wahyudi
07 May 2025 10:50

Fasilitas penelitian dan pengembangan Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) di Shanghai, China./Bloomberg-Qilai Shen
Fasilitas penelitian dan pengembangan Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) di Shanghai, China./Bloomberg-Qilai Shen

Bloomberg Technoz, Jakarta - Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dikabarkan tengah mencari pinjaman US$1 miliar atau sekitar Rp16,46 triliun (asumsi kurs Rp16.400 per dolar AS) untuk mendanai pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat.

Proyek rakitan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) itu menjadi bagian hilir dari kesepakatan kerja sama CATL bersama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC), yang belakangan disebut dengan Proyek Dragon.

Investasi raksasa baterai China pada Proyek Dragon dilakukan lewat Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), usaha patungan bersama dengan Brunp dan Lygend. Dua perusahaan yang disebut terakhir punya keahlian pada pembuatan bahan baku baterai setrum. 

Sementara itu, IBC menjadi perwakilan dari sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang mengambil bagian pada rencana investasi konsorsium CBL tersebut.

Saham IBC dipegang oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam dengan porsi 26,7%, PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum sebesar 26,7%, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan porsi 19,9%, serta PT Pertamina New & Renewable Energy dengan bagian 26,7%.

Peserta acara Contemporary Amperex Technology Co Ltd. (CATL) Tech Day di Shanghai, China./Bloomberg-Qilai Shen

Para Investor di Proyek Dragon