Logo Bloomberg Technoz

"Mereka telah mengambil inisiatif, kami baru saja meresponsnya," kata Asif kepada Bloomberg Television. "Kami telah mengatakan selama dua minggu terakhir bahwa kami tidak akan pernah memulai tindakan yang memusuhi India. Namun, jika India menyerang, kami akan membalas. Jika India mundur, kami pasti akan mengakhirinya."

Pertanyaannya sekarang adalah apakah konflik ini akan semakin meningkat. Terakhir kali kedua pihak hampir berperang habis-habisan pada tahun 2019, setelah seorang pengebom bunuh diri menewaskan 40 anggota pasukan keamanan India.

India menyalahkan Pakistan dan membalasnya sekitar dua minggu kemudian dengan serangan udara pertamanya di tanah Pakistan sejak 1971. Pakistan membalas dengan menembak jatuh jet India dan menangkap pilotnya, yang kemudian dibebaskan. Ketegangan mereda segera setelahnya.

India melancarkan serangan udara ke Pakistan. (Bloomberg)

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyebut tindakan India sebagai "serangan pengecut." Kementerian Luar Negeri Pakistan mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengatakan ada perempuan dan anak-anak yang tewas akibat serangan tersebut.

"Pakistan memiliki hak penuh untuk membalas dengan cara yang pantas terhadap konflik yang dipaksakan kepada kami," kata Sharif dalam pernyataannya. "Musuh tidak boleh dibiarkan mencapai tujuannya."

India mengatakan Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval telah memberi arahan kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio setelah serangan tersebut. Rubio sudah berusaha meredakan ketegangan, berbicara dengan kedua pihak dalam beberapa hari terakhir. India saat ini terlibat dalam pembicaraan dagang dengan AS.

Presiden AS Donald Trump, yang berbicara di Ruang Oval pada Selasa, menyebut situasi tersebut "memalukan."

"Mereka telah bertempur untuk waktu yang lama," kata Trump. "Saya hanya berharap ini akan berakhir dengan cepat."

Melalui pesan singkat, juru bicara Pakistan International Airlines Corp, Abdullah Hafeez mengatakan wilayah udara Pakistan langsung ditutup setelah India menyerang.

Hubungan antara kedua negara Asia Selatan bersenjata nuklir ini memburuk dengan cepat setelah insiden serangan Kashmir, yang oleh India disebut sebagai tindakan terorisme. Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi menuduh Pakistan terlibat dan berjanji akan menghukum mereka yang bertanggung jawab. Pakistan menepis keterkaitannya dengan serangan tersebut.

India menyebut serangan militernya sebagai "Operasi Sindoor," yang merujuk pada bubuk merah tua suci yang dipakai oleh para perempuan Hindu yang sudah menikah di sepanjang garis rambut mereka. Para penyintas serangan 22 April lalu mengatakan para pria ditembaki di depan mata istri dan anak-anak mereka.

Ketegangan juga meningkat usai serangan Kashmir setelah India menangguhkan Perjanjian Perairan Indus yang sudah berlaku lama. Hari itu Pakistan mengatakan India hampir sepenuhnya menghentikan aliran air melintasi perbatasan melalui Sungai Chenab, yang sangat penting untuk irigasi pertanian.

India dan Pakistan merupakan dua negara tetangga yang paling bermusuhan di dunia. Ketegangan yang telah berlangsung lama di antara mereka berpusat di perbatasan Kashmir, sebuah wilayah di Himalaya yang diklaim sepenuhnya—dan sebagian—dikuasai keduanya.

New Delhi, selama beberapa dekade, merasa frustrasi dengan dukungan militer Pakistan terhadap kelompok-kelompok teroris yang menyerang ke dalam wilayahnya.

Pertempuran di daerah perbatasan terus berlanjut dalam beberapa hari terakhir dan kedua negara mengambil tindakan untuk menunjukkan kesiapan operasional mereka.

Pakistan melakukan uji coba rudal permukaan-ke-permukaan belum lama ini, menyoroti kekuatan militernya dan India memerintahkan latihan simulasi di beberapa negara bagian untuk memastikan kesiapan di tengah kebuntuan tersebut.

Sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947, India dan Pakistan telah berperang beberapa kali atas wilayah Himalaya yang disengketakan. Pertempuran berkepanjangan terakhir terjadi pada tahun 1999, ketika pasukan Pakistan menyusup ke Kargil, sebuah distrik yang dikuasai India di Kashmir. Ini berlangsung selama beberapa bulan hingga pasukan Pakistan mundur dari lokasi-lokasi di Garis Kontrol, perbatasan de facto.

(bbn)

No more pages