Logo Bloomberg Technoz

Nasib BUMN Karya, Pendapatan Seret, Utang Menggunung

Recha Tiara Dermawan
05 May 2025 18:20

Proyek Wijaya Karya (IKN) di Kalimantan Timur; Jalan Tol IKN KKT Kariangau - Sp. Tempadung. (Dok. WIKA)
Proyek Wijaya Karya (IKN) di Kalimantan Timur; Jalan Tol IKN KKT Kariangau - Sp. Tempadung. (Dok. WIKA)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja keuangan emiten BUMN Karya pada kuartal I-2025 kembali menunjuk ke arah negatif. 

Pendapatan mayoritas perusahaan konstruksi pelat merah tergerus seiring dengan minimnya proyek baru, lambatnya realisasi pembangunan, serta tekanan dari sisi belanja modal dan efisiensi operasional.

“Selain proyek baru yang berkurang, pemangkasan anggaran infrastruktur dan realisasi proyek yang lambat juga berperan signifikan. Di sisi lain, efisiensi operasional dan pemangkasan belanja modal menjadi prioritas dalam fase konsolidasi keuangan pasca-restrukturisasi,” ujar Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan kepada Bloomberg Technoz, Senin (5/5/2025).


Menurut Reza, fase konsolidasi ini membuat aktivitas konstruksi cenderung melambat. Bahkan, faktor musiman di awal tahun yang biasanya lesu pun ikut menambah tekanan pada kinerja pendapatan.

Di saat pendapatan menyusut, tumpukan utang justru belum banyak berkurang. Dalam beberapa kasus, beban utang bahkan meningkat, seperti yang dialami PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Reza menyebut, restrukturisasi memang memberi ruang napas, tetapi tidak cukup kuat untuk mengubah arah keuangan jika proyek baru tetap tertunda.