Bloomberg Technoz, Jakarta - Alibaba Cloud AI resmi meluncurkan Qwen3, generasi terbaru dari rangkaian large language model (LLM) open-source, menjadikannya model pertama dari Alibaba yang mengadopsi pendekatan hybrid reasoning, yaitu gabungan antara mode berpikir dan non-berpikir. 

Mengutip dari keterangan resmi Alibaba, Senin(5/5/2025) model ini dapat beralih secara dinamis antara mode penalaran kompleks—seperti dalam tugas matematika, pengkodean, dan deduksi logis—dan mode respons cepat untuk instruksi umum.

Melalui akses API, pengembang dapat mengatur durasi "berpikir" model hingga 38.000 token, sehingga memungkinkan adanya penyesuaian yang seimbang antara kedalaman respons dan efisiensi komputasi. 

Seri Qwen3 sendiri mencakup enam dense model dan dua model Mixture-of-Experts (MoE), memberikan fleksibilitas tinggi bagi para pengembang dalam menerapkan AI generatif ke berbagai perangkat, mulai dari ponsel pintar, kacamata augmented reality, kendaraan otonom, hingga robotika. Seluruh model dalam seri ini telah dirilis sebagai open-source dan tersedia untuk diakses secara global.

Model dense Qwen3 hadir dalam konfigurasi 0,6B, 1,7B, 4B, 8B, 14B, dan 32B parameter. Sementara itu, dua model MoE terdiri dari versi 30B (dengan 3B parameter aktif) dan versi 235B (dengan 22B parameter aktif). Peluncuran ini memperluas akses terhadap AI berkinerja tinggi dengan efisiensi biaya yang lebih baik.