Bloomberg Technoz, Jakarta - Koin kripto paling berharga, Bitcoin, meninggalkan zona US$95.000. Hingga Senin (5/5/2025) siang pukul 12.10 Bitcoin harus kehilangan daya tarik dengan turun pada kisaran 1,6% ke US$94.504,67 (sekitar Rp1,55 miliar). 

Pergerakan kripto Bitcoin bertolak belakang dari kenaikan dengan laju positif pasar ekuitas dan mata uang di benua Asia-dengan kurs New Taiwan Dollar mencatatkan kenaikan kenaikan intraday terbesar dalam lebih dari tiga dekade, sekitar 5%.

Pergerakan di pasar keuangan didorong oleh peluang Presiden Donald Trump menunda tarif resiprokal dan meredanya ketegangan perdagangan antara China dan AS. Dalam satu bulan terakhir Bitcoin masih positif 13,1% sedangkan sepanjang tahun (year-to-date/ytd) meraih kenaikan tipis 1,45%.

Selain Bitcoin, pelemahan juga terjadi di mata uang kripto seperti Ethereum (-1,6%) ke US$1.806,5, disusul XRP (-1,4%) ke US$2,17 serta Cardano (-2%) ke US$0,68 dan Dogecoin (-1,6%) ke US$0,17 hingga Senin siang.

Penurunan Bitcoin terjadi usai pekan sebelumnya tren kenaikan kuat terjadi, bahkan mencapai US$97.000, menapaki jalur baru menuju level psikologis US$100.000.