Logo Bloomberg Technoz

Dalam proses pembangunan PLTN, Sugeng menjelaskan perusahaan harus mengajukan persetujuan evaluasi tapak.

Evaluasi tersebut merupakan pengumpulan data, pengukuran parameter geologi, vulkanologi, dispersi, tsunami, banjir, topan, gempa bumi, hingga ancaman manusia.

Untuk diketahui, Thorcon mengajukan evaluasi tapak yang berlokasi di Pulau Gelasa, Bangka Belitung.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Anugerah Widiyanto menuturkan hingga saat ini sudah tiga kali dilakukan kajian tapak PLTN.

Anugerah memerinci tiga kajian itu yakni pertama di Gunung Muria, Jepara yang telah dilaksanakan pada 1991—1996. Kedua di Bangka pada 2010—2012.

“Terakhir walaupun kini masih belum lengkap, pada 2020, dan terdapat potensi tapak sebanyak 28 tapak,” tutur Anugerah dalam rapat dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (30/4/2025).

Anugrah menyebut hingga saat ini hanya ada satu tapak yang sudah berizin yakni berlokasi di Serpong, Banten. Kemudian terdapat tiga tapak yang sedang dievaluasi, dan tapak yang terpilih.

“Ada tiga tapak yang telah dievaluasi, yaitu di Bangka Barat, Bangka Selatan, dan Muria, Jepara. Dua tapak terpilih, yaitu yang di Kalimantan Barat, serta di Banten, dan ada beberapa tapak potensial, antaranya di Batam, Pulau Gelasa, Madura, Lombok, dan Kalimantan Timur,” ucap Anugerah.

“Jadi yang sudah siap mungkin Bangka dan Muria, Jepara,” tambahnya.

Berikut daftar 28 lokasi tapak yang berpotensi untuk pembangunan PLTN:

1. Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung – 4 GW

2. Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung – 6 GW

3. Ujung Lemahabang, Jepara, Semenanjung Muria Provinsi Jawa Tengah – 7 GW

4. Kramatwatu-Bojanegara Provinsi Banten – 4 GW

5. Pangkalan Susu, Langkat Provinsi Sumatera Utara – 4 GW

6. Tanjung balau, Asahan Provinsi Sumatera Utara – 4 GW

7. Bintan Provinsi Riau – 0,1 GW

8. Air Hitam, Ketapang Provinsi Kalimantan Barat – 4 GW

9. Kuala Jelai Provinsi Kalimantan Barat – 4 GW

10. Morowali Provinsi Sulawesi Tengah – 3 GW

11. Muna Provinsi Sulawesi Tengah – 3 GW

12. Toari, Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara – 4 GW

13. Tanjung Kobul, Maba, Halmahera Provinsi Maluku – 0,2 GW

14. Merauke Provinsi Papua – 0,2 GW

15. Timika Provinsi Papua – 0,2 GW

16. Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat – 0,2 GW

17. Gerokgak, Buleleng Provinsi Bali – 0,1 GW

18. Batam Provinsi Kepulauan Riau – 0,5 GW

19. Pulau Semesa Provinsi Kalimantan Barat – 1 GW

20. Pantai Gosong Provinsi Kalimantan Barat – 1 GW

21. Sambas Provinsi Kalimantan Barat – 1 GW

22. Kramatjaya, Kendangan, Ketapang Provinsi Kalimantan Barat – 4 GW

23. Muara Pawan, Ketapang Provinsi Kalimantan Barat – 4 GW

24. Pagar Mentimun, Ketapang Provinsi Kalimantan Barat – 4 GW

25. Kendawangan, Ketapang Provinsi Kalimantan Barat – 4 GW

26. Sangata Provinsi Kalimantan Timur – 1 GW

27. PPU, Babulu laut Provinsi Kalimantan Timur – 1 GW

28. Samboja Provinsi Kalimantan Timur – 1 GW

(mfd/wdh)

No more pages