"Kalau masih dengan skema insentif, kita sudah menargetkan tahun sekarang itu 200 ribu sepeda motor bisa terjual," tutur dia.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) belum bisa memastikan perpanjangan insentif motor listrik (molis) untuk tahun ini, seperti yang telah dilakukan pada sejak 2023.
"Iya [ditunda], [karena ada] tarif Trump itu yang kemudian membuat kita harus pending dulu sementara," ujar Wamenperin Faisol Riza saat ditemui awak media dikantornya, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Meski demikian, Faisol mengatakan pemerintah tetap memastikan rencana tersebut akan berlanjut tahun ini, seraya menambahkan kebijakan masih tetap dalam pembahasan.
Seperti diketahui, dasar hukum penerapan subsidi motor listrik telah berakhir pada Desember 2024. Subsidi motor listrik dikeluarkan pemerintah melalui Permenperin Nomor 21 Tahun 2023 yang menetapkan syarat untuk pengajuan subsidi motor listrik.
Sepanjang 2024, kuota subsidi pembelian sebanyak 50.000 unit motor listrik juga telah habis dimanfaatkan sebelum akhir tahun, menggambarkan ketertarikan masyarakat pada insentif tersebut.
Sepanjang Januari hingga September 2024, subsidi motor listrik yang tersalurkan untuk 30.607 unit kendaraan yang diberikan oleh pemerintah melalui produsen atau dealer.
Jumlah sepeda motor yang sudah diterima oleh masyarakat ada sebanyak 60.857 unit pada tahun ini. Dengan demikian, secara keseluruhan total unit motor listrik yang telah tersalurkan kepada masyarakat sejak 2023 adalah 72.389 unit.
"Intinya kita butuh kepastian," kata Budi lagi. "Kepastian dalam artinya begini, kalau memang ada, ya ada. Kalau memang tidak ada, ya tidak ada. Ini sampai sekarang kan pemerintah hanya sampaikan kemungkinan."
(ain)

































