Logo Bloomberg Technoz

"Kenaikan ini mencerminkan sektor residensial kembali menjadi pilihan investasi menarik, seiring pulihnya kepercayaan konsumen dan meningkatnya kebutuhan hunian yang terintegrasi,” ujar Corporate Secretary APLN Justini Omas dalam keterangan resmi, Rabu (30/4/2025).

Namun, pendapatan berulang atau recuring income APLN mengalami penurunan 13,3% secara tahunan menjadi Rp299,5 miliar, akibat berkurangnya kontribusi dari Pullman Ciawi Vimala Hills yang telah dijual.

Struktur pendapatan tersebut membuat APLN membukukan kenaikan laba kotor 23% secara tahunan menjadi Rp328,15 miliar.

Namun, sejumlah pos beban mengalami kenaikan. Salah satunya, beban umum dan administrasi yang naik jadi RP223,62 miliar dari sebelumnya Rp197,23 miliar.

Ada juga beban bunga dan biaya keuangan yang naik menjadi Rp127,52 miliar dari sebelumnya Rp110,22 miliar.

Justini menambahkan, pihaknya optimistis prospek sektor properti akan semakin membaik sepanjang 2025, terutama dengan dukungan kebijakan fiskal yang mendukung sektor ini seperti insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP), serta kebijakan lainnya.

(dhf)

No more pages