Namun, peningkatan pendapatan tersebut dibayangi oleh lonjakan beban pokok pendapatan yang naik 11,98% secara tahunan menjadi US$825,95 juta, dibandingkan US$737,56 juta pada kuartal I-2024. Kenaikan biaya ini turut menggerus margin keuntungan perseroan.
Selain itu, PGAS juga mencatat kerugian selisih kurs senilai US$20,06 juta pada kuartal ini. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih memperoleh laba dari selisih kurs sebesar US$446.311.
Per akhir Maret 2025, total aset PGAS tercatat sebesar US$6,54 miliar, meningkat 1,87% dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar US$6,42 miliar. Aset tersebut terdiri dari liabilitas senilai US$2,78 miliar dan ekuitas sebesar US$3,77 miliar.
Sebagai informasi, dalam sepekan perdagangan terakhir, saham PGAS terpantau menguat 0,29% sementara itu dalam kurun waktu sebulan, saham PGAS naik 19,03%.
(dhf)































