Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten perkebunan, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), membukukan laba bersih Rp367 miliar sepanjang kuartal I-2025, naik 60% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba bersih DSNG sejalan dengan meningkatnya pendapatan 20% secara tahunan menjadi Rp2,7 triliun.
Segmen bisnis kelapa sawit masih menjadi kontributor utama pendapatan DSNG dengan porsi sebesar 88%.
Naiknya laba bersih DSNG juga sejalan dengan rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) crude palm oil (CPO) 27% secara tahunan menjadi Rp14.909/kg.
ASP Palm Kernel Oil (PKO) naik 108% menjadi Rp27.349/kg, dan ASP Palm Kernel (PK) juga naik 101% menjadi Rp10.814/kg.
“Kondisi cuaca kering pada kuartal pertama 2024 yang lalu, baik di wilayah Kalimantan Timur yang merupakan wilayah operasional terbesar kami maupun di wilayah Indonesia lainnya, berimbas pada penurunan produksi Tandan Buah Segar (TBS),"ujar Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo dalam keterbukaan informasi, Selasa (29/4/2025).
"Akibatnya, pasokan CPO, PKO, dan PK juga menurun dan berdampak pada kenaikan harga jual produk kelapa sawit, mengikuti mekanisme supply dan demand."
Dari sisi operasional, produksi CPO mengalami penurunan sebesar 8% secara tahunan, dari 149.500 ton
menjadi 137.600 ton, seiring dengan turunnya pasokan TBS sebesar 8,7% secara tahunan, dari 525.000 ton
menjadi 479.000 ton.
Penurunan volume TBS ini turut berdampak pada berkurangnya produksi PK dan PKO masing-masing sebesar 8,1% dan 17,2% secara tahunan.
Penurunan TBS dan produk kelapa sawit tersebut terutama disebabkan oleh kurangnya curah hujan dalam 10–12 bulan sebelumnya.
Selain itu, proses replanting DSNG yang telah menumbangkan lebih dari 3.000 hektar pohon kelapa sawit hingga kuartal I-2025, juga berkontribusi terhadap berkurangnya produksi TBS.
(dhf)