Logo Bloomberg Technoz

Selain Yahoo, minat terhadap Chrome juga datang dari beberapa pihak lain. Perusahaan seperti OpenAI menyatakan ketertarikannya terhadap Chrome. 

Chief unit ChatGPT Nick Turley mengatakan OpenAI tertarik untuk membeli peramban Chrome milik Google jika pengadilan federal mengeluarkan perintah spin off (pisah dari perusahaan induk).

"Ya, kami akan melakukannya, seperti halnya banyak pihak lainnya," kata Turley menjawab pertanyaan dalam sidang pengadilan Selasa (22/4/2025) waktu setempat, apakah perusahaannya akan membeli peramban Google.

Turley dipanggil Departemen Kehakiman untuk bersaksi sebagai bagian dari persidangan tiga pekan untuk menentukan perubahan yang harus dilakukan Google Alphabet Inc terhadap bisnisnya setelah hakim federal memutuskan perusahaan tersebut memonopoli pasar pencarian pada tahun lalu. 

Hakim Amit Mehta akan memutuskan praktik bisnis apa yang harus diubah Google pada Agustus. Departemen Kehakiman telah meminta agar Google dipaksa untuk melepaskan Chrome.

Google Tegaskan Chrome Tak Bisa Dipisahkan

Dalam sidang lanjutan terbaru, General Manager di salah satu unit Alphabet Inc., Parisa Tabriz menegaskan hanya Google yang dapat menjalankan operasi Chrome secara efektif. Ia menyatakan bahwa Chrome sudah terintegrasi sangat erat dengan berbagai produk dan layanan Google, hasil kolaborasi selama lebih dari 17 tahun.

“Chrome hari ini mewakili 17 tahun kolaborasi antara orang-orang Chrome” dan seluruh Google. “Mencoba menguraikan hal itu belum pernah terjadi sebelumnya,” jelas dia dilansir dari Bloomberg News, Senin.

Ia menambahkan, fitur-fitur penting seperti safe browsing dan sistem keamanan password bergantung pada infrastruktur internal Google, sehingga memisahkan Chrome dari Google akan sangat sulit, bahkan hampir mustahil untuk direplikasi.

Sementara itu, DoJ tetap mendorong pemisahan Chrome dan mendesak pembatasan terhadap praktik Google yang membayar untuk menjadi mesin pencari default di berbagai platform. Pemerintah setempat juga meminta larangan tersebut mencakup produk berbasis kecerdasan buatan (AI) milik Google, seperti Gemini, yang dinilai diuntungkan oleh dominasi ilegal Google dalam pasar pencarian.

(prc/wep)

No more pages