Lee mengatakan bahwa jika ia terpilih ia akan "menyatukan orang-orang" dengan memulihkan demokrasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kesenjangan. Lee kalah tipis dari Yoon dalam pemilihan presiden 2022.
Pemilihan presiden baru merupakan langkah penting dalam mengembalikan negara yang bergantung pada ekspor itu ke jalur yang benar setelah penggulingan Yoon menciptakan kekosongan kepemimpinan di saat Presiden Donald Trump meningkatkan ketegangan perdagangan di seluruh dunia.
Pencalonan tersebut menandai perubahan dramatis bagi Lee, yang ambisinya untuk memimpin negara itu tampaknya hampir berakhir tahun lalu ketika ia menerima hukuman penjara yang ditangguhkan karena melanggar undang-undang pemilu. Pengadilan banding kemudian membebaskannya dari tuduhan tersebut.
Ia bersiap untuk bersaing dengan calon dari partai yang berkuasa, yang akan memilih kandidatnya pada tanggal 3 Mei. Kandidat utamanya termasuk mantan Menteri Tenaga Kerja Kim Moon-soo dan mantan ketua partai Hong Joon-pyo. Han Dong-hoon, mantan menteri kehakiman di bawah Yoon, dan anggota parlemen Ahn Cheol-soo juga berusaha untuk mewakili PPP yang konservatif.
(bbn)
