Logo Bloomberg Technoz

Salah satunya adalah penyesuaian harga jual produk, yang berdampak menurunkan penjualan grosir dalam jangka pendek, serta upaya pengurangan stok di pasar. Benjie berharap langkah tersebut akan membuahkan hasil positif dalam jangka menengah hingga panjang.

Sepanjang kuartal I 2025, Unilever mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun, turun 14,6% dibandingkan kuartal I 2024. Meski demikian, kinerja ini mengalami peningkatan secara kuartalan, yang disebut sebagai sinyal awal pemulihan. 

Penjualan bersih pada periode Januari hingga Maret 2025 mencapai Rp9,46 triliun, turun 6,1% secara tahunan dari Rp10,07 triliun.

Dari total penjualan tersebut, segmen home and personal care masih mendominasi dengan kontribusi Rp5,86 triliun atau 61,9%. Sementara itu, segmen Foods and Refreshment menyumbang Rp3,61 triliun atau 38,1%.

Di tengah tekanan kinerja dan harga saham yang belum sepenuhnya pulih, strategi pembagian dividen maksimal ini diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor, sembari menanti hasil dari langkah pemulihan bisnis yang sedang dijalankan.

(dhf)

No more pages