“Harus ada semacam pertukaran wilayah,” kata Vance. Ia menambahkan bahwa meskipun perbatasan baru mungkin tidak sepenuhnya sama dengan garis depan saat ini, demi menghentikan pertumpahan darah, kedua pihak perlu “meletakkan senjata, membekukan konflik ini, dan mulai membangun Rusia dan Ukraina yang lebih baik.”

Presiden AS Donald Trump pekan lalu memperingatkan bahwa ia siap meninggalkan upaya penyelesaian perang di Ukraina jika kesepakatan tidak segera tercapai. Utusannya, Steven Witkoff, dijadwalkan bertolak ke Rusia akhir pekan ini, setelah sebelumnya sudah tiga kali bertemu Presiden Vladimir Putin sejak pelantikan. Pertemuan terakhirnya disebutnya sebagai “sangat meyakinkan.”

Vance menyatakan dirinya “optimistis” terhadap proses negosiasi tersebut, dan menilai sejauh ini semua pihak telah berunding dengan itikad baik.

Sementara itu, pertemuan yang direncanakan pada Rabu di London antara pejabat tinggi dari AS, Ukraina, dan negara-negara besar Eropa diturunkan statusnya menjadi pertemuan tingkat teknis, setelah Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menunda kunjungannya.

(bbn)