Logo Bloomberg Technoz

Waspada, Rupiah Mungkin Makin Lemah Jelang Pengumuman BI Rate

Tim Riset Bloomberg Technoz
23 April 2025 07:50

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah mungkin akan kembali menghadapi tekanan sejurus dengan kebangkitan lagi indeks dolar AS di pasar global, pasca pernyataan Presiden Donald Trump menangkis anggapan bahwa ia berniat memecat Gubernur Federal Reserve Jerome Powell.

Rupiah hari ini juga akan menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan diumumkan pada siang nanti.

Konsensus pasar masih memperkirakan BI akan kembali menahan bunga acuan di level 5,75% demi menjaga stabilitas rupiah yang sudah melemah 1,75% pada April ini, menjadi mata uang Asia dengan kinerja terburuk sejauh ini.

Lanskap global sejatinya agak lebih baik pasca Trump membantah pernyataan sebelumnya tentang upaya penyingkiran bos bank sentral AS tersebut, yang telah memicu sentimen risk-off di pasar.

Indeks saham di Wall Street bangkit dan surat utang US Treasury membaik. Begitupun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia.