Posisi kedua ditempati oleh keluarga Walton, pemilik jaringan ritel terbesar di dunia, Walmart, dengan total kekayaan sekitar USD432 miliar. Sebagai perbandingan, kekayaan ini setara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) negara Denmark.
Semua berawal dari Sam Walton yang membuka toko diskon pertama di Arkansas pada 1962. Visi Sam untuk menyediakan barang murah bagi masyarakat ternyata menjadi strategi bisnis jitu. Walmart kini menjadi raksasa ritel global dengan lebih dari 2,2 juta karyawan di seluruh dunia.
Sebagian besar kekayaan keluarga Walton berasal dari kepemilikan saham mayoritas di Walmart. Tiga anggota keluarga paling terkenal—Jim, Rob, dan Alice Walton—masing-masing memiliki puluhan miliar dolar dalam bentuk saham dan dividen perusahaan.
3. Keluarga Al Nahyan – Penguasa Abu Dhabi dengan Kekayaan Minyak
Di posisi ketiga, ada keluarga Al Nahyan, pemimpin emirat Abu Dhabi dan pengendali kekayaan sekitar USD324 miliar. Mereka merupakan penguasa yang berhasil mengubah Abu Dhabi menjadi pusat keuangan dan investasi global.
Keluarga ini memanfaatkan kekayaan minyak sejak pertengahan abad ke-20. Mereka mengelola Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), salah satu dana kekayaan negara terbesar di dunia, dengan aset yang dikelola mencapai hampir USD800 miliar.
Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), pemimpin Abu Dhabi sekaligus Presiden UEA, merupakan tokoh sentral keluarga ini. Keluarga Al Nahyan dikenal dengan gaya hidup super mewah dan portofolio investasi global, termasuk kepemilikan klub sepak bola Inggris ternama, Manchester City, melalui Sheikh Mansour.
4. Keluarga Al Thani – Penguasa Qatar yang Kaya dari Gas Alam
Keluarga Al Thani telah memerintah Qatar sejak abad ke-19. Kini, mereka mengelola kekayaan sekitar USD172 miliar yang sebagian besar berasal dari cadangan gas alam cair Qatar, salah satu yang terbesar di dunia.
Melalui Qatar Investment Authority (QIA), keluarga ini membangun portofolio investasi global yang mencakup real estat premium di London (seperti Harrods dan The Shard), saham perusahaan raksasa seperti Volkswagen, hingga klub sepak bola ternama Paris Saint-Germain (PSG).
QIA juga dikenal sebagai pemilik penuh PSG melalui anak perusahaannya, Qatar Sports Investments, yang membeli klub tersebut pada 2011. Keluarga ini juga mendapatkan pengaruh global melalui peluncuran jaringan berita Al Jazeera dan kesuksesan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022.
Mengapa Tidak Ada dari Indonesia?
Meskipun Indonesia memiliki sejumlah keluarga kaya raya, seperti keluarga Hartono (pemilik Djarum Group dan BCA), kekayaan mereka belum mencapai level triliunan dolar seperti keluarga-keluarga di atas. Hingga 2025, belum ada keluarga Indonesia yang masuk ke dalam daftar keluarga terkaya dunia versi Celebritynetworth.
Namun, bukan tidak mungkin ke depannya ada nama dari Indonesia yang masuk dalam daftar ini, mengingat pertumbuhan ekonomi dan bisnis teknologi di Asia Tenggara yang sangat pesat.
Apa yang bisa kita pelajari dari daftar keluarga terkaya dunia 2025 ini?
Kekayaan besar biasanya tidak datang secara instan, melainkan dibangun secara bertahap oleh generasi demi generasi. Dari Sam Walton yang memulai dari toko kecil, hingga keluarga kerajaan yang memanfaatkan sumber daya alam negaranya, semua memiliki satu kesamaan: visi jangka panjang dan strategi pengelolaan aset yang cermat.
Meskipun sebagian besar berasal dari negara-negara dengan cadangan sumber daya alam yang besar, beberapa keluarga mampu menciptakan kekayaan dari sektor ritel dan inovasi bisnis. Bagi siapa pun yang ingin membangun kekayaan berkelanjutan, belajar dari strategi mereka bisa menjadi langkah awal yang bijak.
(seo)
































