Logo Bloomberg Technoz

Manajemen Bank DKI mengklaim seluruh dana nasabah tetap aman serta tidak mengurangi pengurangan sedikitpun. Selain itu, mereka menyatakan aplikasi JakOne Mobile tetap berjalan normal.

Sementara layanan transaksi transfer antar bank melalui mesin ATM kembali beroperasi pada 8 April 2025. Pihak manajemen menegaskan saat ini pihaknya tengah memperkuat sistem mitigasi risiko, termasuk pada aplikasi JakOne Mobile dan sistem lainnya. 

“Proses penguatan dilakukan melalui tahapan asesmen dan persetujuan dari Bank Indonesia sebagai regulator,” kata Manajemen Bank DKI.

Masih Pendalaman 

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan penyelidikan kasus tersebut ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

“Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber masih melakukan pendalaman terhadap laporan terkait gangguan sistem Bank DKI. Kami pastikan bahwa proses ini dilakukan secara profesional dan transparan,” kata Trunoyudo dalam keterangan tertulis, Selasa (22/4/2025).

Ia juga menyatakan perkembangan penyelidikan kasus tersebut akan disampaikan kepada publik sesuai dengan tahapan dan prosedur yang berlaku.

“Setiap perkembangan penyelidikan akan kami sampaikan kepada publik sesuai prosedur dan tahapan penyidikan. Kami mohon masyarakat bersabar,” kata dia.

Gangguan sistem Bank DKI dimulai pada Minggu, 29 Maret 2025, bertepatan dengan malam takbiran Idulfitri 1446 H. Tak sedikit nasabah mengeluhkan serta melaporkan kesulitan dalam melakukan transfer antar bank, pembayaran menggunakan QRIS, dan penarikan tunai melalui ATM.

Bahkan gangguan terus berlanjut selama lebih dari seminggu, sehingga menyebabkan banyak nasabah tidak dapat mengakses layanan perbankan digital maupun ATM. Keluhan nasabah membanjiri media sosial, menyoroti ketidakmampuan mereka mengakses dana, termasuk tunjangan hari raya (THR).

Merespons ramainya keluhan masyarakat atas gangguan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, memanggil jajaran Direksi Bank DKI untuk membahas gangguan layanan.

Dalam rapat tersebut, Pramono memutuskan untuk memberhentikan Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono karena gangguan serupa telah terjadi sebanyak tiga kali.

Pramono juga melaporkan dugaan kebocoran dana dan data nasabah ke Bareskrim Polri untuk penyelidikan lebih lanjut. Ia mencurigai adanya keterlibatan pihak internal dalam gangguan sistem tersebut.

(ain)

No more pages