Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah baru saja melewatkan pekan dengan kinerja yang buruk menjadi mata uang Asia dengan pelemahan terdalam kedua setelah Taiwan, di tengah tren penguatan mayoritas valuta Asia pekan lalu.

Namun, memasuki pekan baru ini, rupiah mungkin memiliki kesempatan untuk memperbaiki kinerja. Tren pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS) masih berlanjut hingga pada perdagangan pekan lalu.

Rupiah menunggu rilis data neraca dagang RI untuk bulan Maret yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik pada siang nanti.

DXY, yakni indeks yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia pamornya makin melorot menyentuh level 98,82 pada Senin pagi ini, setelah pekan lalu mencatat penurunan 0,9%.

Pelemahan dolar AS di pasar internasional bisa memberi peluang bagi rupiah untuk lebih trengginas meski pekan lalu membukukan pelemahan 0,3%. Sinyal itu tertangkap dari pasar derivatif offshore.