Sepanjang 2025 (year-to-date), harga emas sudah terangkat 26,75%. Dalam setahun terakhir, harga meroket 39,77%.
Jadi, risiko profit taking memang akan selalu menghantui harga emas. Saat investor ‘gatal’ ingin mencairkan cuan, maka harga emas akan berisiko tertekan.
Analisis Teknikal
Mari kita simak prediksi harga emas untuk minggu depan, karena perdagangan pekan ini praktis sudah selesai. Apakah harga emas bisa naik lagi pekan depan?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame). emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 80,63.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun hati-hati, karena RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah tergolong jenuh beli (overbought).
Aura overbought makin terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah mencapai 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli.
Oleh karena itu, ada kemungkinan harga emas akan lesu minggu depan. Cermati pivot point di US$ 3.146/troy ons. Jika tertembus, maka harga emas akan menguji target support US$ 3.142/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 3.336/troy ons. Jika tertembus, maka harga emas berpotensi menguji target US$ 3.381-3.386/troy ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di US$ 3.458/troy ons.
(aji)































