Logo Bloomberg Technoz

DBS Ikut Biayai Pensiun Dini PLTU di Jawa Barat

Krizia Putri Kinanti
22 May 2023 19:29

Ilustrasi pembangkit listrik berbahan batubara. (Tomohiro Ohsumi/Bloomberg)
Ilustrasi pembangkit listrik berbahan batubara. (Tomohiro Ohsumi/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Heru Hatman mengatakan, sedang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk melakukan early terminate salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). DBS sendiri memang mendukung pemerintah dalam kebijakan net zero emission atau NZE pada 2060.

“Kami sedang bekerjasama dengan pemerintah, structure sedang dibicarakan ingin early terminate salah satu powerplant di Jawa Barat,” tuturnya di Green Economic Forum, Senin (22/5/2023).

Dia juga mengatakan, DBS telah memasang target pembiayaan Environmental, Social and Governance (ESG) sampai 2024 yang mencapai SG$50 miliar atau setara Rp553,16 triliun. Bahkan, target tersebut terlampaui lebih cepat pada 2022. 

“Hal ini salah satunya disebabkan karena Indonesia sangat diberkahi dengan sumber daya alam (SDA) melimpah seperti nikel dan alumunium,” tuturnya.

Menurut Heru, DBS berkomitmen dalam mendukung kebijakan NZE karena menyadari biaya transisi energi baru terbarukan atau EBT sangat mahal. Selain itu, kebijakan ini masih minim peminat karena potensi bisnisnya pun masih samar.