Logo Bloomberg Technoz

“Masyarakat diimbau untuk menggunakan air secara bijak, menjaga kesehatan tubuh, serta meminimalkan aktivitas luar ruangan pada siang hari guna menghindari risiko dehidrasi, heat stroke, dan penyakit pernapasan seperti ISPA yang umum terjadi saat musim kemarau,” ungkap Isnawa.

Meski Jakarta tidak memiliki wilayah hutan atau lahan yang rawan kebakaran seperti di daerah lain, potensi kebakaran tetap menjadi perhatian, terutama di lingkungan padat penduduk. 

“Kebakaran permukiman bisa terjadi karena kelalaian, seperti membakar sampah sembarangan atau korsleting listrik. Kami meminta warga untuk lebih waspada dan rutin memeriksa instalasi listrik di rumah,” tambah Isnawa. 

Guna memastikan respons cepat terhadap situasi darurat, BPBD DKI Jakarta juga telah mengaktifkan posko siaga bencana dari tingkat kelurahan hingga provinsi. 

Personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk memantau kondisi di lapangan, menangani potensi bencana, serta menyalurkan logistik ke lokasi terdampak jika dibutuhkan. Dalam konteks kekeringan, logistik yang disediakan mencakup pasokan air bersih dan kebutuhan dasar lainnya.

BPBD juga mengajak masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca dari kanal resmi BPBD maupun BMKG, serta tidak ragu melapor jika menemukan potensi bahaya atau bencana melalui Hotline Jakarta Siaga 112. 

Kesiapsiagaan ini diharapkan menjadi bagian dari upaya kolektif membangun ketangguhan masyarakat Jakarta dalam menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Dengan seluruh upaya ini, BPBD DKI Jakarta berharap masyarakat bisa menjalani musim kemarau 2025 dengan aman, sehat, dan tetap produktif meski berada dalam kondisi cuaca yang menantang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus hadir dan bergerak cepat dalam melindungi warganya dari ancaman bencana.

(dec/spt)

No more pages